Beranda | Artikel
Sikap Tidak Mau Berobat
Senin, 19 Juni 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Sikap Tidak Mau Berobat ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 16 Dzulqa’dah 1444 H / 05 Juni 2023 M.

Kajian Tentang Sikap Tidak Mau Berobat

Kita berbicara tentang talbis iblis terhadap kaum Sufi dan sebagian orang awam terkait sikap tidak mau berobat dan melalaikan masalah kesehatan.

Kita hendaknya menjaga amanah tubuh yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bebankan kepada kita. Karena tubuh ini sebenarnya milik Allah, Allah menitipkannya kepada kita, dan kita harus menjaganya dengan amanah. Maka wajib hukumnya kita menjaga kesehatan. Karena Allah melarang kita memudharatkan diri sendiri. Allah mengatakan dalam Al-Qur’an:

…وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kamu membinasakan dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa`[4]: 29)

Demikian juga Allah mengatakan:

…وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ…

“Jangan kamu lemparkan/campakkan dirimu kepada kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 195)

Demikian juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ

“Tidak tidak memudharatkan diri sendiri maupun orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

Lihat: Hadits Arbain 32 – Tidak Boleh Ada Bahaya dan Membahayakan

Dan masih banyak lagi nash-nash syariat yang semakna dengan itu. Artinya kita harus menjaga amanah tubuh ini, tidak boleh membiarkannya binasa. Dan syariat diturunkan untuk menjaganya. Karena pada dasarnya kita diamanahi untuk merawat dan menjaga alam semesta ini. Dan itu ada di pundak manusia. Maka kita wajib untuk menjaganya.

Sakit adalah salah satu fenomena yang akan terjadi bagaimanapun kita menjaga kesehatan. Sakit tidak bisa kita hindari. Itu merupakan salah satu sunnatullah dimana ada sehat ada sakit. Kita merasakan nikmat sehat karena kita tahu sakit. Maka sakit ini suatu hal yang tidak bisa kita hindari sebenarnya. Namun bukan berarti kita tidak perlu menjaga kesehatan. Para Nabi pun sakit. Tapi tentunya Nabi tidaklah sengaja melakukan sesuatu yang membahayakan diri atau merusak kesehatan.

Bagaimana sikap seorang muslim apabila dia jatuh sakit? Tentunya dia akan berobat agar sembuh dari sakit. Karena sakit itu merugikannya dari satu sisi, yaitu menghambatnya dari banyak kegiatan. Kalau dilihat dari sisi yang lain tentunya sakit itu sebagai penebus dosa dan lain-lain sebagainya. Tapi kita lihat dari sisi yang lainnya sakit itu bisa merugikan seseorang karena dia tidak bisa beraktivitas.

Sebenarnya banyak yang bisa dia lakukan menjadi tidak bisa karena sakit. Maka dia berobat. Nabi juga menyuruh kita untuk berobat:

يَا عِبَادَ اللَّهِ تَدَاوَوْا! فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً

“Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, karena Allah tidaklah menurunkan penyakit melainkan Allah turunkan juga bersamanya penawarnya atau obatnya.” (HR. Bukhari)

Ibnul Jauzi Rahimahullahu Ta’ala mengatakan bahwa para ulama tidak berbeda pendapat bahwa berobat itu hukumnya mubah. Akan tetapi beberapa dari mereka berpendapat bahwa hukum asal hal ini ialah tidak berobat. Maksud kami di sini, apabila berobat saja hukumnya mubah menurut ijma’ kaum muslimin bahkan dianjurkan oleh beberapa ulama, maka tidak perlu lagi kita menggubris mendapat sejumlah pihak yang mengatakan bahwa berobat tersebut menyimpang dari sikap tawakal.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52980-sikap-tidak-mau-berobat/